Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 13:23:49【Resep Pembaca】387 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(89)
Artikel Terkait
- BGN bilang Bali masih butuh banyak SPPG untuk layani MBG
- BPKP Kalbar awasi kualitas gizi dan akuntabilitas program MBG
- Ombudsman RI ungkap temuan pelaksanaan Program MBG di Ambon
- Kementerian UMKM sebut realisasi KUR sektor produksi capai 70 persen
- Dari Qatar ke Cinere, Brian pilih memasak MBG demi senyum anak
- HMI: MBG dan antikorupsi jadi mesin penggerak ekonomi setahun Prabowo
- Unilever tuntaskan lepas bisnis es krim Rp7 T ke Magnum di akhir 2025
- Hamas: Cuma 980 truk bantuan masuk Gaza sejak gencatan senjata berlaku
- Gibran serahkan laptop, PC, Starlink untuk empat sekolah di Manokwari
- HIPKA: Ekspor nonmigas tumbuh 8,96 persen tunjukkan minat global naik
Resep Populer
Rekomendasi

526 rumah di Pandeglang terdampak banjir luapan sungai Ciliman

BGN sebut MBG jadi upaya pemerintah keluar dari middle

Menhan pastikan pembangunan Yonif Teritorial TP 821 berjalan baik

Ombudsman RI ungkap temuan pelaksanaan Program MBG di Ambon

Kesempatan edukasi bahan makanan dengan MBG Sekolah Luar Biasa Batam

Pemkab Malang telusuri penyebab keracunan belasan pelajar Mts

Dokter tegaskan pentingnya pencegahan osteoporosis sejak dini

TikTok Food Fest 2025 Gaet Ribuan Pengunjung, Dorong UMKM dan Promosi Kuliner Nusantara